Apa yang dimaksud dengan Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak atau palung gelombang yang berurutan. Ini adalah konsep mendasar dalam memahami perilaku cahaya dan sangat penting dalam berbagai aspek desain dan teknologi pencahayaan. Dalam industri pencahayaan, cahaya sering digambarkan merambat melalui ruang bebas dalam bentuk gelombang transversal. Gelombang ini terdiri dari foton yang berosilasi, dan arah gerak gelombang tegak lurus dengan arah osilasi foton. Panjang gelombang adalah karakteristik utama dari gelombang ini dan diwakili oleh simbol λ (lambda).
Pengukuran panjang gelombang dapat dilakukan di antara dua puncak gelombang yang berurutan atau dua palung gelombang yang berurutan. Puncak gelombang mengacu pada titik tertinggi gelombang, sedangkan palung gelombang mengacu pada titik terendah. Kita dapat menentukan panjang gelombang dengan mengukur jarak antara titik-titik ini.
Panjang gelombang biasanya dinyatakan dalam satuan nanometer (nm) atau mikrometer (µm). Nanometer biasanya digunakan untuk cahaya tampaksedangkan mikrometer sering digunakan untuk sinar inframerah dan ultraviolet. Unit-unit ini mewakili panjang satu siklus gelombang yang lengkap, dari satu puncak ke puncak berikutnya atau dari satu palung ke palung berikutnya.
Mungkin Anda Tertarik Dengan
Panjang gelombang menentukan warna cahaya. Panjang gelombang cahaya yang berbeda, sesuai dengan warna yang berbeda dalam spektrum yang terlihat. Contohnya, cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400-450 nm tampak berwarna biru, sedangkan cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600-700 nm tampak berwarna merah.
Dapatkan Inspirasi dari Portofolio Sensor Gerak Rayzeek.
Tidak menemukan apa yang Anda inginkan? Jangan khawatir. Selalu ada cara lain untuk menyelesaikan masalah Anda. Mungkin salah satu portofolio kami dapat membantu.
Panjang gelombang juga memengaruhi perilaku cahaya apabila berinteraksi dengan bahan yang berbeda. Ketika cahaya melewati suatu medium, seperti lensa atau prisma, panjang gelombangnya dapat diubah, yang menyebabkan fenomena seperti pembiasan dan dispersi. Semua efek ini dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi pencahayaan, misalnya, desain lensa dan penciptaan efek pencahayaan warna-warni.